Senin, 04 Maret 2013

Sepak Bola Tujuh Belasan

Ada sebuah desa di Kabupaten Banjarnegara, Sipedang namanya. Dari nama desanya pembaca mulai bertanya dalam hati sambil cengar cengir “Ko ada ya desa namane Sipedang?? Kenapa bukan siGolok pa SiKampak??”, tapi ga tau asal mula desa ini diberi nama sipedang. Semenjak saya dalam kandungan sampai segede ini nama desa ini ya Sipedang. Hue hue hue  . . . .

17 Agustus merupakan hari Kebesaran bagi bangsa Indonesia, hari dimana Negara tercinta kita merdeka dari belenggu para penjajah, Menurut pembaca merdeka belum si bangsa kita??? Tujuh belasan, kata yang sering terdengar ditelinga kita. Saya selalu antusias menyambut 17 an, terutama kegiatan rutin sepak bola antar dusun di desa saya.

Kegiatan sepak bola selalu menjadi bahan pembicaraan yang hangat ketika bulan agustus sudah mulai mendekat. Baik dikalangan pemuda maupun orang tua pembicaraan dimanapaun, kapanpun sepak bola menjadi bahan obrolan. Masyarakat sangat antusias menyambut kompetisi antar dusun yang diselenggarakan oleh Karang Taruna desa Sipedang. Saya sangat bersyukur karena kompetisi sepak bola di desa kami dapat terlaksana dengan sangat damai dan Sportif. “Sejarah kelam tentang kompetisi didesa kami, ingin kami kubur dalam-dalam” Kata ketua Karang taruna Desa Sipedang.

Tarsun di Sipedang bisa dikatakan sangat rapi untuk ukuran kompetisi di sebuah desa. Panitia sudah sangat bekerja keras untuk menyelesaikan kompetisi ini yang berjalan kurang lebih 40 hari. Kompetisi dibagi dalam dua grup, dimana tiap grup terdiri dari 6 tim. Meskipun tajuk Kompetisi Tarsun [Antar Dusun], tetapi dari 12 klub tersebut tidak semuanya memawikili dusun yang ada di desa Sipedang. Ada beberapa tim yang memang terbentuk secara mandiri atau adanya Konsorsium [Bahasa Kerennya] yang sengaja membuat tim sepak bola guna meramaikan agenda tahuan ini. Ada pula tim dari instansi sekolah yang ikut meramaikan. Yang unik dari Tarsun ini ialah, tim dalam kompetisi ini terdiri dari 10 pemain karena lapangan yang terlalu “lebar dan bagus”. Hue hue hue . .

Panitia sengaja menerapkan aturan yang sedikit ketat dari tahun sebelumya sekaligus mencoba untuk memberikan pemahaman bahwa sepak bola itu penuh dengan aturan dan tidak sesederhana seperti pemikiran kebanyakan masyarat di desa saya ini. Untuk mengikuti kompetisi ini, setiap tim harus menyerahkan data nama pemain beserta identitas dua minggu sebelum kompetisi bergulir. Apabila ada tim yang menggunakan pemain yang tidak ada dalam daftar pemain yang disetorkan ke panitia, maka tim tersebut akan memperoleh hukuman pengurangan poin 3. Pergantian pemain juga sudah mulai rapi sesuai dengan aturan, adapun papan penggantian pemain yang sudah susai standar AFC, Hwa ha ha ha ha . . . .

Pemberian kartu kuning juga diterapkan sesuai aturan, yaitu adanya sanksi absent satu pertandingan bagi pemain yang memperoleh dua kartu kuning dalam beberapa pertandingan dan sanksi kartu merah berupa sanksi larangan dua pertandingan. 

Berikut beberapa foto kompetisi Tarsun [Antar Dusun] di desa Sipedang 2011, Oya tak lupa saya informasikan bahwa Lapangan di desa kami sudah memenuhi Verifikasi dari PSSI dengan nikai ‘B’ atau sangat layak digunakan untuk pertandingan sepak bola Antar Kota Dalam Propinsi [AKDP].

Lapangan sepak bola Sipedang :



Stadion Lolos Verifikasi PSSI



Setiap sebelum pertandingan, bendera Fair Play selalu tak ketinggalan

Pergantian pemain pak wasit 



Saat pertandingan

 Klasemen sementara

Tim amatir peserta kompetisi Tarsun/Karang Taruna Cup Sipedang.

 Ardes a

 Ardes b

 Areka a

 Areka b

 Glondong FC

 Dragon fly

 Bfc a

 Ini tim saya [Counter Fc]

 Bfc b

 Mimusibama FC

 Pssw

 River Black

 Aduhhhh ada yang cidera

Kurang lebihnya mohon maaf.
KARANG TARUNA CUP 2011